PENGERTIAN
DAN MACAM-MACAM PROTOCOL
A. Pengertian
Protocol
Protocol
adalah sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya
hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik
komputer. Protokol dapat diterapkan pada perangkat keras, perangkat lunak atau
kombinasi dari keduanya. Pada tingkatan yang terendah, protokol mendefinisikan
koneksi perangkat keras.
Protocol
yang digunakan untuk menentukan jenis layanan yang akan dilakukan pada internet
yakni :
1) HTTP
(HyperText Transfer Protocol)
Adalah
protokol yang dipergunakan untuk mentransfer dokumen dalam World Wide Web
(WWW). Protokol ini adalah protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang
dapat dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.
2) Gopher
Adalah
aplikasi yang dapat mencari maklumat yang ada di Internet, tetapi hanya “text
base” saja, atau berdasarkan teks.Untuk mendapatkan maklumat melalui Gopher,
kita harus menghubungkan diri dengan Gopher server yang ada di Internet. Gopher
merupakan protocol yang sudah lama dan saat ini sudah mulai di tinggalkan
karena penggunaannya tidak sesedeharna HTTP.
3) FTP
(File Transfer Protocol)
Adalah
sebuah protokol Internet yang berjalan di dalam lapisan aplikasi yang merupakan
standar untuk pentransferan berkas (file) komputer antar mesin-mesin dalam
sebuah internetwork. FTP merupakan salah satu protokol Internet yang paling
awal dikembangkan, dan masih digunakan hingga saat ini untuk melakukan
pengunduhan (download) dan penggugahan (upload) berkas-berkas komputer antara
klien FTP dan server FTP. Pada umumnya browser-browser versi terbaru sudah
mendukung FTP.
4) Mailto
Protokol
mailto digunakan untuk mengirim email melalu jaringan internet. Bentuk format
pada protocol ini adalah : mailto:nama_email@namahost
, contoh : mailto:otakkacau@yahoo.com
5) TCP/IP
(Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Merupakan
standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet.
B. Macam-Macam Protokol Jaringan Komputer
1)
TCP/IP (singkatan dari
Transmission Control Protocol/Internet Protocol)
Adalah standar komunikasi data yang digunakan oleh komunitas internet dalam proses
tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam jaringan
Internet. Protokol ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol
ini berupa kumpulan protokol (protocol suite). Protokol ini juga merupakan
protokol yang paling banyak digunakan saat ini. Data tersebut diimplementasikan
dalam bentuk perangkat lunak (software) di sistem operasi. Istilah yang
diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
2) UDP (User Datagram Protocol)
UDP adalah protokol yang bersifat connectionless, dan
bersifat kebalikan dari TCP yang berorientasi connection. UDP merujuk kepada
paket data yang tidak menyediakan keterangan mengenai alamat asalnya saat paket
data tersebut diterima. Protokol UDP ini cukup simpel sehingga untuk tujuan
tertentu, bisa membantu penyelesain tumpukan protokol TCP/IP. UDP
(User Datagram Protocol) adalah salah satu protokol lapisan transpor TCP/IP
yang mendukung komunikasi yang tidak andal (unreliable), tanpa koneksi
(connectionless) antara host-host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP.
UDP
memiliki karakteristik-karakteristik berikut:
ü
Connectionless (tanpa koneksi):
Pesan-pesan UDP akan dikirimkan tanpa harus dilakukan proses negosiasi koneksi
antara dua host yang hendak berukar informasi.
ü
Unreliable (tidak andal): Pesan-pesan UDP
akan dikirimkan sebagai datagram tanpa adanya nomor urut atau pesan
acknowledgment. Protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP harus
melakukan pemulihan terhadap pesan-pesan yang hilang selama transmisi. Umumnya,
protokol lapisan aplikasi yang berjalan di atas UDP mengimplementasikan layanan
keandalan mereka masing-masing, atau mengirim pesan secara periodik atau dengan
menggunakan waktu yang telah didefinisikan.
ü
UDP menyediakan mekanisme untuk mengirim
pesan-pesan ke sebuah protokol lapisan aplikasi atau proses tertentu di dalam
sebuah host dalam jaringan yang menggunakan TCP/IP. Header UDP berisi field
Source Process Identification dan Destination Process Identification.
ü
UDP menyediakan penghitungan checksum
berukuran 16-bit terhadap keseluruhan pesan UDP.
UDP
tidak menyediakan layanan-layanan antar-host berikut:
ü
UDP tidak menyediakan mekanisme
penyanggaan (buffering) dari data yang masuk ataupun data yang keluar. Tugas
buffering merupakan tugas yang harus diimplementasikan oleh protokol lapisan
aplikasi yang berjalan di atas UDP.
ü
UDP tidak menyediakan mekanisme
segmentasi data yang besar ke dalam segmen-segmen data, seperti yang terjadi
dalam protokol TCP. Karena itulah, protokol lapisan aplikasi yang berjalan di
atas UDP harus mengirimkan data yang berukuran kecil (tidak lebih besar dari
nilai Maximum Transfer Unit/MTU) yang dimiliki oleh sebuah antarmuka di mana
data tersebut dikirim. Karena, jika ukuran paket data yang dikirim lebih besar
dibandingkan nilai MTU, paket data yang dikirimkan bisa saja terpecah menjadi
beberapa fragmen yang akhirnya tidak jadi terkirim dengan benar.
ü
UDP tidak menyediakan mekanisme
flow-control, seperti yang dimiliki oleh TCP.
Fungsi
UDP sebagai berikut:
ü
Protokol yang “ringan” (lightweight):
Untuk menghemat sumber daya memori dan prosesor, beberapa protokol lapisan
aplikasi membutuhkan penggunaan protokol yang ringan yang dapat melakukan
fungsi-fungsi spesifik dengan saling bertukar pesan. Contoh dari protokol yang
ringan adalah fungsi query nama dalam protokol lapisan aplikasi Domain Name
System.
ü
Protokol lapisan aplikasi yang
mengimplementasikan layanan keandalan: Jika protokol lapisan aplikasi
menyediakan layanan transfer data yang andal, maka kebutuhan terhadap keandalan
yang ditawarkan oleh TCP pun menjadi tidak ada. Contoh dari protokol seperti
ini adalah Trivial File Transfer Protocol (TFTP) dan Network File System (NFS)
ü
Protokol yang tidak membutuhkan
keandalan. Contoh protokol ini adalah protokol Routing Information Protocol
(RIP).
ü
Transmisi broadcast: Karena UDP merupakan
protokol yang tidak perlu membuat koneksi terlebih dahulu dengan sebuah host
tertentu, maka transmisi broadcast pun dimungkinkan. Sebuah protokol lapisan
aplikasi dapat mengirimkan paket data ke beberapa tujuan dengan menggunakan
alamat multicast atau broadcast. Hal ini kontras dengan protokol TCP yang hanya
dapat mengirimkan transmisi one-to-one. Contoh: query nama dalam protokol
NetBIOS Name Service.
UDP
berbeda dengan TCP yang memiliki satuan paket data yang disebut dengan segmen,
melakukan pengepakan terhadap data ke dalam pesan-pesan UDP (UDP Messages).
Sebuah pesan UDP berisi header UDP dan akan dikirimkan ke protokol lapisan
selanjutnya (lapisan internetwork) setelah mengepaknya menjadi datagram IP.
Enkapsulasi terhadap pesan-pesan UDP oleh protokol IP dilakukan dengan
menambahkan header IP dengan protokol IP nomor 17 (0×11). Pesan UDP dapat
memiliki besar maksimum 65507 byte: 65535 (216)-20 (ukuran terkecil dari header
IP)-8 (ukuran dari header UDP) byte. Datagram IP yang dihasilkan dari proses
enkapsulasi tersebut, akan dienkapsulasi kembali dengan menggunakan header dan
trailer protokol lapisan Network Interface yang digunakan oleh host tersebut.
Dalam
header IP dari sebuah pesan UDP, field Source IP Address akan diset ke
antarmuka host yang mengirimkan pesan UDP yang bersangkutan; sementara field
Destination IP Address akan diset ke alamat IP unicast dari sebuah host
tertentu, alamat IP broadcast, atau alamat IP multicast.
3) IP (Internet Protocol)
Protokol Internet (Internet Protocol disingkat
IP) adalah protokol lapisan jaringan (network layer dalam OSI Reference Model) atau protokol lapisan internetwork
(internetwork layer dalam DARPA Reference Model) yang digunakan oleh protokol TCP/IP
untuk melakukan pengalamatan dan routing paket data antar host-host di jaringan komputer berbasis TCP/IP.
4) CDMA (Code Division Multiple Access
)
Adalah sebuah bentuk pemultipleksan,
yaitu: mengkodekan data dengan sebuah kode khusus yang diasosiasikan dengan
tiap kanal yang ada dan mengunakan sifat-sifat interferensi konstruktif dari
kode-kode khusus itu untuk melakukan pemultipleksan.
5) GSM (Global System for Mobile
communications)
GSM merupakan sebuah teknologi
komunikasi selular yang bersifat digital. Teknologi GSM banyak diterapkan pada
mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang
mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal
informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global
untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak
digunakan orang di seluruh dunia.
6) Bluetooth
Adalah Protokol atau spesifikasi
berkomunikasi jarak pendek yang berdaya rendah (hemat energi), Bluetooth
menggunakan frekuensi 2.4Ghz, contohnya antara headset dan sellular.
7) GPRS (General Packet Radio Service)
Adalah Suatu protokol untuk transfer data dalam GSM, kecepatan
transfer data dalam GPRS dapat mencapai 115 Kbps.
8)
EDGE
(Enhanced Data rates for GSM Evolution)
Adalah Suatu protokol yang mengatur cara kerja transfer data
pada sistim wireless GSM. Dalam teorinya kecepatan transfer data EDGE dapat
mencapai 384 Kbps.
9) ICMP
(Internet Control Message Protocol)
Adalah
salah satu protokol inti dari keluarga protokol internet. ICMP utamanya
digunakan oleh sistem operasi komputer jaringan untuk mengirim pesan kesalahan
yang menyatakan, sebagai contoh, bahwa komputer tujuan tidak bisa dijangkau.
ICMP berbeda tujuan dengan TCP dan UDP dalam hal ICMP tidak digunakan secara
langsung oleh aplikasi jaringan milik pengguna. salah satu pengecualian adalah
aplikasi ping yang mengirim pesan ICMP Echo Request (dan menerima Echo Reply)
untuk menentukan apakah komputer tujuan dapat dijangkau dan berapa lama paket
yang dikirimkan dibalas oleh komputer tujuan. Internet Control Message Protocol
(ICMP) adalah bagian dari keluarga protokol Internet dan didefinisikan di dalam
RFC 792. Pesan-pesan ICMP umumnya dibuat sebagai jawaban atas kesalahan di
datagram IP (seperti yang dispesifikasikan di RFC1122) atau untuk kegunaan
pelacakan atau routing. Versi ICMP terkini juga dikenal sebagai ICMPv4, yang
merupakan bagian dari Internet Protocol versi 4.
10) POP3
(Post Office Protocol)
POP3
adalah kepanjangan dari Post Office Protocol version 3, yakni protokol yang
digunakan untuk mengambil email dari email server. Protokol POP3 dibuat karena
desain dari sistem email yang mengharuskan adanya email server yang menampung
email untuk sementara sampai email tersebut diambil oleh penerima yang berhak.
Kehadiran email server ini disebabkan kenyataan hanya sebagian kecil dari
komputer penerima email yang terus-menerus melakukan koneksi ke jaringan
internet.
11) SMTP
(Simple Mail Transfer Protocol)
Adalah
kepanjangan dari Simple Mail Transfer Protocol yang merupakan salah satu
protokol yang umum digunakan untuk pengiriman email. Protokol ini dipergunakan
untuk mengirimkan data dari komputer pengirim email ke server email penerima.
Protokol ini timbul karena desain sistem email yang mengharuskan adanya email server
yang menampung sementara sampai surat
elektronik diambil oleh penerima yang berhak.
12) IMAP
(Internet Message Access Protocol)
Adalah
protokol baru yang ada di System Email baru kita, selain protokol POP3 yang
sudah ada sebelumnya. Sehubungan dengan belum pernah dipakainya IMAP oleh
sebagian besar pengguna di perusahaan kita maka berikut ini dijelaskan
kekurangan dan kelebihan IMAP dibandingkan dengan POP3.
C. Protocol
Komunikasi
Pada
TCP/IP terdapat beberapa protokol sub yang menangani masalah komunikasi antar
komputer. TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur berlapis yang terdiri atas
empat lapis, diantaranya adalah :
1)
Protokol
lapisan aplikasi
Bertanggung
jawab untuk menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host Configuration Protocol (DHCP), Domain Name System (DNS), Hypertext Transfer Protocol (HTTP), File Transfer Protocol (FTP), Telnet,
Simple Mail Transfer Protocol (SMTP),
Simple Network Management Protocol (SNMP),
dan masih banyak protokol lainnya. Dalam beberapa implementasi stack protokol,
seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan aplikasi
berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over TCP/IP (NetBT).
2)
Protokol
lapisan antar-host
Berguna untuk membuat komunikasi
menggunakan sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast yang
bersifat connectionless. Protokol dalam
lapisan ini adalah Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol (UDP).
3) Protokol lapisan internetwork
Bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan
enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang
bekerja dalam lapisan ini adalah Internet Protocol (IP), Address Resolution Protocol (ARP), Internet Control Message Protocol (ICMP), dan Internet Group Management
Protocol (IGMP).
4) Protokol lapisan antarmuka jaringan
Bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame jaringan
di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak
teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN
(seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched Telephone
Network (PSTN), Integrated Services
Digital Network (ISDN), serta Asynchronous
Transfer Mode.
D. Macam-macam Flag yang Ada
Pada Protocol
1) FIN
Menandakan bahwa pengirim segmen TCP telah selesai dalam
mengirimkan data dalam sebuah koneksi TCP. Ketika sebuah koneksi TCP akhirnya
dihentikan (akibat sudah tidak ada data yang dikirimkan lagi), setiap host TCP
akan mengirimkan sebuah segmen TCP dengan flag FIN diset ke nilai 1. Sebuah
host TCP tidak akan mengirimkan segmen dengan flag FIN hingga semua data yang
dikirimkannya telah diterima dengan baik (menerima paket acknowledgment) oleh penerima.
Setiap host akan menganggap sebuah segmen TCP dengan flag FIN sebagai
sekumpulan byte dari data. Ketika dua host TCP telah mengirimkan segmen TCP
dengan flag FIN dan menerima acknowledgment dari segmen tersebut, maka koneksi
TCP pun akan dihentikan.
2) SYN
Mengindikasikan bahwa segmen TCP yang bersangkutan
mengandung Initial Sequence Number (ISN). Selama proses pembuatan sesi koneksi
TCP, TCP akan mengirimkan sebuah segmen dengan flag SYN diset ke nilai 1.
Setiap host TCP lainnya akan memberikan jawaban (acknowledgment) dari segmen
dengan flag SYN tersebut dengan menganggap bahwa segmen tersebut merupakan
sekumpulan byte dari data. Field Acknowledgment Number dari sebuah
segmen SYN diatur ke nilai ISN + 1.
3) RST
Mengindikasikan
bahwa koneksi yang dibuat akan digagalkan. Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang
berjalan (aktif), sebuah segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 akan
dikirimkan sebagai respons terhadap sebuah segmen TCP yang diterima yang
ternyata segmen tersebut bukan yang diminta, sehingga koneksi pun menjadi
gagal. Pengiriman segmen dengan flag RST diset ke nilai 1 untuk sebuah koneksi
aktif akan menutup koneksi secara paksa, sehingga data yang disimpan dalam
buffer akan dibuang (dihilangkan). Untuk sebuah koneksi TCP yang sedang dibuat,
segmen dengan flag RST aktif akan dikirimkan sebagai respons terhadap request
pembuatan koneksi untuk mencegah percobaan pembuatan koneksi.
4) PSH
Mengindikasikan
bahwa isi dari TCP Receive buffer harus diserahkan kepada protokol lapisan
aplikasi. Data dalam receive buffer harus berisi sebuah blok data yang
berurutan (kontigu), dilihat dari ujung paling kiri dari buffer. Dengan kata
lain, sebuah segmen yang memiliki flag PSH diset ke nilai 1, tidak bolah ada
satu byte pun data yang hilang dari aliran byte segmen tersebut; data tidak
dapat diberikan kepada protokol lapisan aplikasi hingga segmen yang hilang
tersebut datang. Normalnya, TCP Receive buffer akan dikosongkan (dengan kata
lain, isi dari buffer akan diteruskan kepada protokol lapisan aplikasi) ketika
buffer tersebut berisi data yang kontigu atau ketika dalam "proses
perawatan". Flag PSH ini dapat mengubah hal seperti itu, dan membuat akan
TCP segera mengosongkan TCP Receive buffer. Flag PSH umumnya digunakan dalam
protokol lapisan aplikasi yang bersifat interaktif, seperti halnya Telnet,
karena setiap penekanan tombol dalam sesi terminal virtual akan dikirimkan
dengan sebuah flag PSH diset ke nilai 1. Contoh dari penggunaan lainnya dari
flag ini adalah pada segmen terakhir dari berkas yang ditransfer dengan menggunakan
protokol FTP. Segmen yang dikirimkan dengan flag PSH aktif tidak harus segera
di-acknowledge oleh penerima.
5) ACK
Mengindikasikan
field Acknowledgment mengandung oktet selanjutnya yang diharapkan dalam
koneksi. Flag ini selalu diset, kecuali pada segmen pertama pada pembuatan sesi
koneksi TCP.
6) URG
Mengindikasikan
bahwa beberapa bagian dari segmen TCP mengandung data yang sangat penting, dan
field Urgent Pointer dalam header TCP harus digunakan untuk menentukan lokasi
di mana data penting tersebut berada dalam segmen.
Sumber : http://nurrasanah323.blogspot.com/
0 komentar:
Posting Komentar